Alhamdulillah..

Minggu, 17 November 2013

Kesiapan SDM, Kunci Utama Hadapi MEA 2015



Kesiapan SDM, Kunci Utama Hadapi MEA 2015

SUMBER Daya Manusia (SDM) berkualitas dan siap bersaing di level regional bahkan global dinilai menjadi kunci utama keberhasilan Indonesia menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (HIPMI Jaya), Andhika Anindyaguna mengatakan MEA bakal mengubah pemetaan pasar di wilayah Asia Tenggara, yakni hanya akan terbentuk sebuah pasar tunggal yang setara. "Tidak perlu membuat pagar. Tidak perlu menutup diri. Paling penting adalah menyiapkan sumber daya manusia yang qualified dan bisa bersaing dengan SDM dari negara-negara ASEAN lainnya. Saat integrasi ekonomi sudah berlaku nanti, tenaga kerja dari negara-negara lain bisa bebas bekerja di sini. Sebaliknya, tenaga kerja dari sini juga bisa bebas bekerja di tempat mereka," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (13/7).
Menurut dia, mengingat pentingnya permasalahan kesiapan SDM, pihaknya akan secara khusus membahas persoalan tersebut dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HIPMI periode 2011-2014 pada Senin (16/7).
Selain masalah kesiapan SDM, Andhika menjelaskan, hal penting yang juga perlu segera dilakukan adalah membangun berbagai infrastruktur vital di berbagai wilayah di Indonesia. Langkah tersebut dinilai perlu segera dilakukan demi menekan biaya logistik dan transportasi yang berpotensi melemahkan daya saing produk Indonesia.
"Terlebih lagi untuk daerah Jakarta yang menjadi wilayah kami. Dengan tidak adanya sumber daya alam, maka andalan utamanya adalah SDM, khususnya masyarakat kelas menengah dan juga kelengkapan infrastruktur. Dalam hal ini, pemerintah, pengusaha dan pemangku kepentingan harus bersatu. Integrasi ekonomi dalam bungkus MEA bagi kami justru adalah peluang emas, bukan ancaman," katanya.
Nantinya, lanjut Andhika, pihaknya akan turut serta membahas pola dan strategi yang sesuai untuk digunakan sebagai antisipasi penerapan MEA pada 2015. Hasil dari bahasan tersebut nantinya akan disampaikan pada Gubernur DKI Jakarta dan pemerintah secara keseluruhan sebagai masukan di masa mendatang.
"Hasilnya nanti akan sampaikan sebagai masukan dan sumbangsih kami terhadap pembangunan di DKI Jakarta. Hal tersebut juga sekaligus sebagai ajakan kerja sama, bahwa kami siap menjadi mitra pemerintah dalam mengisi pembangunan, baik di Jakarta maupun di level nasional secara keseluruhan," katanya. Taufan Sukma


Sumber: Luther Kembaren

Sabtu, 09 November 2013

Sesuatu

Beberapa hari yang lalu, saya di kejutkan dengan pemberitaan mengenai diri saya sendiri di koran Universitas Gunadarma atau yang lebih dikenal dengan UG News. Awalnya saya mengetahui kabar ini, ketika saya mendapatkan sebuah SMS "cengan" dari saudara tercinta saya yang pastinya berbeda dari yang lain yaitu kak Santoso Permadi, kira-kira pesannya seperti ini "Cie.. Ada kamu tuh di UG News selamat yah!", ujarnya. Dan rasa penasaran pun muncul di hati saya untuk segera membacanya sendiri. "Kok bisa?" (terbesit dihatiku). Singkat cerita, jadilah saya bulan-bulanan teman-teman kelas. Bahkan ada yang memasang potongan profile tersebut di file saya dan mengancam saya untuk tidak melepasnya. hehe..
Saya juga mendapatkan hal unik yang lain, ketika saya berada di perpustakaan UG ada sesorang yang menyapa saya, saya fikir itu adalah mahasiswa baru atau partisipant SEF dan ternyata benaaaaarr.. Gadis itu adalah Partisipant SEF yang sekaligus membaca profile saya di UG News. hehe. Hal unik lain, yaitu ketika saya di Add Friend by Facebook oleh salah satu Mahasiswa Jurusan Manajamen Informatika, yang mengatakan bahwa saya mirip dengan seseorang di masa lalunya (jiaaaah) dan orang tersebut mengaku langsung mencari keterangan tentang diri saya lewat sosial media khususnya Facebook.
Cieee... Jadi artis dadakan ya? *uhuk*

Setelah saya mengingat-ingat, ternyata profile saya di UG News itu adalah kerjaan tangan terampilnya Pak Rayhan (seseorang di belakang UG News), saat itu saya sedang bersilaturahim dengan beliau ditemani kak Santoso Permadi (Ketua Divisi Sumber Daya Manusia SEF UG 2013-2014), dan Novia Mandalasari (Staff Hubungan Masyarakat SEF UG 2013-2014) untuk melaksanakan tugas saya dalam memperkenalkan diri saya sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat SEF UG 2013-2014 menggantikan kakak tercinta kak Ricky Dwi Apriyono ditahun sebelumnya.

Saat silaturrahim, saya sama sekali tidak curiga pak Rayhan menanyakan secara detail tentang diri saya. karena pak Rayhan juga menanyakan hal yang sama mengenai diri Kak Santoso dan Via. tetapi, kak Santoso sempat berkata, "Pak Rayhan lagi wawancara kamu tuh dek, diam-diam beliau buat profile kamu tuh!", ungkapnya. uh.. dasar SDM memang ya bisa membaca karakter ya memang sudah keahliannya. Namun pak Rayhan menyangkal seraya berkata "Oh tidak kok, orang saya ingin tahu latar belakang Puti Saja", tegasnya.

Taraaa.. tetapi pada kenyataannya berbeda, dan ternyata benar untuk UG News sama sepeti yang dikatakan oleh Kak Santoso. Ya.. saya tidak munafik, ya Alhamdulillah.. *eh hahaha

Terimakasih Pak Rayhan atas berita dibawah ini, semoga kedepannya kita dapat bekerjasama dengan baik :) Aamiin Yaa Rabbal Alamin..


Ekonomi Melambat, Perbankan Syariah Indonesia Tunjukkan Tren Positif



Ekonomi Melambat, Perbankan Syariah Indonesia Tunjukkan Tren Positif

Perbankan syariah menunjukkan tren positif di tengah perlambatan ekonomi Indonesia. Jika dirata-rata, sejak 2000 hingga 2012, bank syariah tumbuh sekitar 50 persen pertahun.

(Terdapat kalimat ketegasan pada kalimat “sejak 2000 hingga 2012” apabila diubah posisi kalimat dari “Sejak 2000 hingga 2012, bank syariah tumbuh sekitar 50 persen pertahun” menjadi “Bank syariah tumbuh sekitar 50 persen pertahun sejak 2000 hingga 2012”)

Direktur Utama Bank Mega Syariah, Benny Witjaksono mengatakan hingga Agustus 2013, aset perbankan syariah nasional mencapai Rp 223 triliun.

(Terdapat kalimat hiponim pada penggunaan kata perbankan syariah. Seharusnya langsung saja syariah. Karena, sebelumnya sudah dijelaskan dengan penjelasan kalimat Direktur Utama Bank Mega Syariah)

Rabu, 06 November 2013

Perkembangan Fashion

Perkembangan Fashion






















Disusun Oleh :

                  Albina Dini Astuty                           (10211541)               
                   Evi Wijayanti                          
          (12211538)               
Puti Rahmadhani Ambun Suri     (15211618)
  Sri Adelina Purba                            (18211260)
  Sri Rizky Rahayu                             (18211857)

3EA07
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014

Jumat, 01 November 2013

Kalimat Efektif & Tidak Efektif_Pertumbuhan Aset Syariah Tahun Depan Optimis

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah meyakini pertumbuhan total aset industri keuangan syariah tahun 2014 menuju arah optimis yakni di kisaran 35-68 persen, terlebih dengan adanya Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) yang akan diresmikan 17 November 2013.

"Tahun depan perbankan syariah sedikit berbeda karena ada gerakan yang khusus (GRES) untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Mungkin tidak hanya moderat tapi juga ke arah optimis," ujar Halim saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Menurut Halim, jika program GRES berjalan dengan efektif permintaan produk maupun terbentuknya jasa keuangan syariah yang baru dapat meningkat sehingga pertumbuhan total aset industri keuangan syariah bisa lebih cepat.

"Ini (GRES) mungkin akan menambah baik jumlah jasa keuangannya, produk yang ditawarkan, dan permintaannya. Ini mungkin yang membedakan dengan bank konvensional," kata Halim.

GRES sendiri dalam pelaksanaannya memang melibatkan otoritas, pelaku industri, lembaga penunjang dan stakeholders lainnya, baik dari sisi penyedia jasa keuangan syariah maupun dari sisi pengguna jasa keuangan syariah yang sudah ada maupun yang potensial.

Oleh karena itu, lanjut Halim, selain sektor keuangan, kegiatan GRES juga mengajak sektor riil yang memiliki keterkaitan erat dengan keuangan syariah seperti industri halal food, islamic fashion, travel haji atau umrah, dan lain-lain.

"Kita berharap dengan adanya GRES, kita membuat jadwal-jadwal dari berbagai aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat ekonomi syariah, asosiasi-asosiasi, atau lembaga-lembaga zakat, ini kan bergabung. Tidak hanya industri keuangan tetapi juga sektor riilnya," ujar Halim.

Halim menambahkan, pada fase awal GRES, tantangan terbesar memajukan ekonomi syariah adalah meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat dan selanjutnya meningkatkan preferensi menggunakan jasa keuangan syariah.

"Peningkatan awareness akan efektif dilakukan bila seluruh pelaku ekonomi syariah bekerja secara bersama-sama melakukan program edukasi dan promosi keuangan syariah," kata Halim.

Sumber : Republika

Kalimat Tidak Efektif :
"Tahun depan perbankan syariah sedikit berbeda karena ada gerakan yang khusus (GRES) untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Mungkin tidak hanya moderat tapi juga ke arah optimis," ujar Halim saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Kalimat Efektif:
 "Tahun berikutnya perbankan syariah sedikit berbeda karena ada gerakan yang khusus (GRES) untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Mungkin tidak hanya moderat tetapi juga ke arah optimis," ujar Halim saat di jumpai pers di Jakarta, Kamis.

Kalimat Tidak Efektif :
 "Ini (GRES) mungkin akan menambah baik jumlah jasa keuangannya, produk yang ditawarkan, dan permintaannya. Ini mungkin yang membedakan dengan bank konvensional," kata Halim.

Kalimat Efektif:
 "Ini (GRES) mungkin akan menambah baik jumlah jasa keuangannya, produk yang ditawarkan, dan permintaannya. Ini mungkin yang berbeda dengan bank konvensional," kata Halim.

Kalimat Tidak Efektf:
 "Kita berharap dengan adanya GRES, kita membuat jadwal-jadwal dari berbagai aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat ekonomi syariah, asosiasi-asosiasi, atau lembaga-lembaga zakat, ini kan bergabung. Tidak hanya industri keuangan tetapi juga sektor riilnya," ujar Halim.

Kalimat Efektif:
 "Kita berharap dengan adanya GRES, kita dapat membuat jadwal-jadwal dari berbagai aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat ekonomi syariah, asosiasi-asosiasi, atau lembaga-lembaga zakat, ini akan bergabung. Tidak hanya industri keuangan tetapi juga sektor riilnya," ujar Halim.

Kalimat Tidak Efektif:
 "Peningkatan awareness akan efektif dilakukan bila seluruh pelaku ekonomi syariah bekerja secara bersama-sama melakukan program edukasi dan promosi keuangan syariah," kata Halim.

Kalimat Efektif:
 "Peningkatan awareness akan efektif dilakukan apabila seluruh pelaku ekonomi syariah bekerjasama melakukan program edukasi dan promosi keuangan syariah," kata Halim.